Samsung Medison, anak perusahaan Samsung Electronics Co, baru-baru ini membuat gebrakan dengan mengumumkan akuisisi terhadap Sonio, sebuah startup medis yang berbasis di Prancis.
Langkah yang dilakukan oleh Samsung Medison ini menimbulkan spekulasi tentang potensi pengembangan fitur kesehatan yang lebih canggih di perangkat Samsung di masa depan.
Sonio, yang berfokus pada pengembangan kecerdasan buatan (AI) untuk pelaporan diagnostik dalam bidang USG kebidanan dan ginekologi, telah menjadi perhatian sejak beberapa waktu lalu.
Mereka juga dikenal atas solusi pemeriksaan parental berbasis AI untuk otomatisasi pelaporan USG, yang telah melahirkan produk unggulan mereka, Sonio Detect.
Produk ini dirancang untuk mengidentifikasi sindrom dan kelainan parental melalui USG, dan telah memperoleh persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat pada tahun 2023.
Dengan kesepakatan ini, Samsung mengakuisisi semua saham Sonio dengan nilai sebesar 126 miliar won, setara dengan sekitar USD 92 juta. Ini berarti Samsung sekarang memiliki kendali penuh atas startup yang menjanjikan ini.
Salah satu alasan utama di balik akuisisi ini adalah untuk memperoleh akses terhadap bakat-bakat terbaik di bidang pengembangan kecerdasan buatan di Eropa.
Langkah ini juga memberikan kesempatan bagi Samsung untuk meningkatkan solusi AI medisnya dengan mengintegrasikan teknologi canggih yang dimiliki oleh Sonio.
Pernyataan resmi dari Samsung Medison menyatakan bahwa akuisisi ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat posisi mereka di pasar kesehatan global.
Mereka percaya bahwa dengan memanfaatkan teknologi AI yang canggih, mereka dapat menghadirkan inovasi yang dapat meningkatkan pengalaman pengguna dan memberikan manfaat yang lebih besar dalam diagnosis medis.
Namun, sejumlah pihak juga mengaitkan akuisisi ini dengan ambisi Samsung untuk memperluas dominasinya di sektor teknologi kesehatan dengan cara menerapkannya pada perangkat-perangkat Samsung.
Dengan menggabungkan kekuatan Sonio dalam pengembangan AI medis dengan sumber daya dan jangkauan global Samsung, perusahaan tersebut mungkin bertujuan untuk menciptakan solusi yang lebih terintegrasi dan efektif dalam diagnosis penyakit.
Beberapa analis industri mengamati bahwa langkah Samsung ini juga sejalan dengan tren global di mana perusahaan teknologi besar semakin tertarik untuk berinvestasi di sektor kesehatan.
Beberapa pandemi telah mempercepat adopsi teknologi dalam layanan kesehatan, dan perusahaan seperti Samsung melihat peluang besar dalam menghadirkan inovasi yang dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi diagnosis medis.
Selain itu, akuisisi Sonio juga dapat menjadi landasan bagi Samsung untuk memperluas portofolio produk kesehatan mereka di masa depan. Dengan memanfaatkan teknologi AI yang telah teruji dari Sonio, Samsung dapat mengembangkan berbagai solusi baru untuk berbagai bidang kedokteran, tidak hanya terbatas pada USG kebidanan dan ginekologi.
Namun, ada juga beberapa keprihatinan terkait dengan akuisisi ini. Beberapa pihak khawatir bahwa dominasi perusahaan teknologi besar seperti Samsung dalam sektor kesehatan dapat menghasilkan konsolidasi yang tidak sehat dan mengurangi keberagaman dalam inovasi.
Selain itu, masalah privasi data juga menjadi perhatian, mengingat bahwa penggunaan data medis yang sensitif oleh perusahaan teknologi dapat menimbulkan risiko privasi yang serius.
Meskipun demikian, langkah Samsung untuk mengakuisisi Sonio tetap menjadi berita yang menarik dan menjanjikan. Ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut serius dalam memperluas jejaknya di sektor kesehatan.
Selain itu juga ada potensi untuk menghadirkan inovasi yang signifikan dalam diagnosis dan perawatan medis di masa depan. Seiring dengan perkembangan lebih lanjut, kita dapat melihat dampak konkret dari akuisisi ini terhadap industri kesehatan dan penggunaan teknologi dalam layanan medis.